Langkat – Car Free Day (CFD) di Kota Stabat, Langkat sudah setahun berjalan. Hingga kini, kegiatan ini masih ramai dikunjungi berbagai elemen masyrakat. Dari aktivitas tersebut, tumpukan sampah sudah menjadi pemandangan yang lumrah di setiap akhir pekan.
Hal ini menjadi cibiran warga yang kerap berkunjung ke Alun-alun T Amir Hamzah Stabat. Pasalnya, usai kegiatan CFD itu selalu menyisakan sampah yang berserak hingga Senin pagi esok harinya.

“Miris kita liatnya. Kegiatan CFD ini semestinya tak hanya menciptakan jasmani yang sehat, tapi juga lingkungan yang bersih dan asri. Ini liatlah, seharian sampah berserakan dimana-mana,” kata Alim, warga Stabat yang kerap nongkrong di seputaran Alun-alun T Amir Hamzah Stabat, Minggu (10/8/2025) sore.
Kebersihan areal di seputaran even CFD semestinya menjadi hal yang diprioritaskan. Mengingat, kawasan ini adalah ruang terbuka publik yang kerap dikunjungi warga sekitar. Baik pengungjung maupun pemerintah setempat, sepatutnya peka terkait hal itu.
“Tiap CFD, berbagai elemen masyarkat mamadati areal ini. Tidak menutup kemungkinan, ada pejabat dan keluarganya yang juga hadir di sini. Apa gak risih liat sampah berserakan,” cibir Alim dengan nada kesal.
Alim menilai, dinas terkait terkesan abai dengan kebersihan lingkungan di sana. Semestinya, di beberapa tempat pada areal CFD itu, disediakan tempat-tempat sampah. Termasuk juga imbauan kepada pengunjung untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Tak hanya Alim, warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Persoalan sampah, semestinya menjadi hal yang patut untuk diselesiakan. Nilai positif CFD, jangan sampai menimbulkan kesan negatif karena berseraknya sampah.
“Kita mendukung Pemkab Langkat untuk menggelar CFD setiap hari Minggu. Dalam even ini, masyarakat bisa leluasa berolah raga di jantung Kota Stabat. Jangan karena soal sampah, malah timbul citra negatif,” ketus Riska, sembari nongkrong di seputaran Alun-alun T Amir Hamzah Stabat. (Ahmad)