Langkat – Hujan masih terus mengguyur beberapa wilayah di Sumatera Utara. Termasuk di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Akibatnya, kawasan pemukiman di beberapa desa dan kelurahan pun terendam. Sebahagian warga terpaksa mengungsi di posko yang didirikan seadanya.
Pantauan awak media, ruas jalan protokol seperti di depan Mapolres Langkat dan Pengadilan Negeri (PN) Stabat tergenang. Ruas-ruas jalan lintas desa dan kelurahan juga kebanjiran.
Di kawasan yang genangan airnya cukup tinggi, warga terpaksa menutup akses jalan. Hal ini untuk mengantisipasi agar kendaraan yang melintasianya tidak mogok. Beberapa ruas jalan desa dan kelurahan dialihkan ke daerah yang lebih aman untuk dilalui.
Seperti di Kelurahan Perdamaian dan Paya Mabar, badan jalan dan pemukiman warga kebanjiran. Volume permukaan airnya setinggi betis orang dewasa.
“Air mulai tadi malam sudah masuk ke rumah. Barang-barang perabot di dalam rumah sudah terendam juga. Biasanya kalau musim hujan banjirnya cuma sampai halaman aja. Tapi kali ini beda, airnya terus meninggi,” tutur Sulastri, warga Kelurahan Perdamaian, Kamis (27/11/2025) sore.
Warga di sana berharap, agar pemerintah setempat segera memperhatikan nasib mereka. Posko-posko pengungsi sangat dibutuhkan warga untuk bernaung di tempat yang aman.
Sementara, warga Desa Pantai Gemi terlihat posko secara mandiri. Mereka mendirikannya dengan tenda teratak di lokasi yang lebih tinggi dan tak tergenang.
“Tolong sampaikan sama pemerintah, kapan bantuan untuk kami dikirim. Kami juga butuh bahan pangan disaat bencana datang seperti saat ini. Posko pun kami didirikan secara mandiri untuk menampung warga yang terdampak,” tutur warga di sana.
Di Kelurahan Kwala Bingai, Sidomulyo dan desa lainnya juga mengalami hal yang sama. Air sudah mulai menggenangi sejak malam hari. Hujan yang terus mengguyur, dikhawatirkan akan terus menambah debit air. (Ahmad)

















